Baru-baru ini, penipuan yang melibatkan teknologi deepfake kecerdasan buatan (AI) dilaporkan di Makau. Gambar seorang pria tua setempat dicuri dan digunakan dalam video yang dihasilkan AI untuk mempromosikan peluang investasi yang mengklaim memberikan keuntungan yang dijamin.
Polisi setempat merilis rincian kasus tersebut pada hari Jumat (25 April) dan mengkonfirmasi bahwa gambar dan suara dalam video tersebut dihasilkan oleh teknologi AI.
Korban menemukan video yang dibuat dengan gambarnya di Facebook, dengan kata-kata yang menggembar-gemborkan proyek investasi mata uang kripto yang "pasti berhasil". Tautan yang dilampirkan mengarahkan calon korban ke situs web palsu yang menyamar sebagai surat kabar lokal.
Tidak ada korban yang melaporkan kerugian sebelum polisi menerima laporan pada hari Jumat. Namun, polisi mengingatkan masyarakat untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan di dunia online dan tidak mempercayai foto dan video online secara membabi buta.
Selain itu, tokoh publik seperti mantan Kepala Eksekutif Ho Iat Seng juga menjadi korban penipuan deepfake, karena gambar mereka ditemukan dalam iklan investasi palsu.
Menteri Keamanan Makau, Wong Sio Chak, menunjukkan bahwa polisi setempat memiliki kapasitas untuk menangani kejahatan yang terkait dengan teknologi AI, karena mereka sudah memiliki keahlian teknis dan alat penegakan hukum untuk mengidentifikasi produk palsu menggunakan teknologi AI.
Dia berpendapat bahwa pemerintah daerah secara keseluruhan harus menyelaraskan desain tingkat atasnya dengan strategi tata kelola yang lebih luas, terus-menerus menganalisis dan menilai situasi, tetap sejalan dengan tren internasional, dan memastikan analisis dan inisiatif legislatif yang efektif.