BrokersView
Cari
Unduh
Bahasa
Masuk

Pihak berwenang Singapura memperingatkan penipuan peniruan identitas baru yang melibatkan WeChat, UnionPay, dan Alipay

2025-04-09 BrokersView

Kepolisian Singapura (SPF) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah mengeluarkan nasihat bersama yang mendesak masyarakat untuk tetap waspada terhadap penipuan peniruan identitas yang melibatkan platform perpesanan dan pembayaran China seperti WeChat, UnionPay, atau Alipay. Sejak Januari 2025, setidaknya 678 kasus penipuan semacam itu telah dilaporkan, dengan korban secara kolektif kehilangan setidaknya S$17,4 juta.

 

Dalam penipuan baru ini, korban biasanya menerima panggilan tak diinginkan dari nomor ponsel lokal, seperti "8xxx xxxx" atau "+65 xxxx xxxx", dan penipu berpura-pura menjadi staf WeChat, UnionPay, atau Alipay. Korban diberi tahu secara keliru bahwa asuransi terdaftar, akun langganan WeChat, akun langganan Alipay, dan layanan langganan lainnya akan segera kedaluwarsa. Panggilan tersebut kemudian dialihkan ke WhatsApp untuk percakapan lebih lanjut.

 

Para penipu mengklaim bahwa kecuali korban membatalkan langganannya, biaya akan secara otomatis didebit dari rekening bank yang terhubung ke platform tersebut. Untuk membatalkan langganan, korban diharuskan memberikan informasi pribadi untuk memverifikasi identitas mereka dan memverifikasi rekening bank mereka dengan mentransfer uang ke rekening yang ditunjuk. Dalam beberapa kasus, penipu menggunakan fitur berbagi layar WhatsApp untuk memandu korban melakukan transfer ini, dengan memberikan jaminan palsu bahwa uang mereka akan dikembalikan setelah mereka berhasil membatalkan langganan.

 

Korban baru menyadari telah ditipu saat mereka tidak dapat menghubungi penipu atau saat pengembalian uang yang dijanjikan tidak terwujud.

 

Agar tampak kredibel atau memberi tekanan pada korban, para penipu menggunakan beberapa taktik: mengirimkan dokumen langganan palsu kepada korban melalui WhatsApp, yang sering kali dicetak dengan informasi pribadi korban; memperkenalkan penipu kedua yang menyamar sebagai petugas MAS, yang mengklaim bahwa rekening bank korban terkait dengan kegiatan pencucian uang; “pejabat” tersebut kemudian meminta korban untuk melakukan transfer bank untuk membantu penyelidikan; terkadang, korban melakukan panggilan video WhatsApp dengan penipu, saat itu penipu tersebut mengenakan seragam biru; mengirimkan kepada korban perintah pengadilan palsu atau surat perintah penangkapan yang konon dikeluarkan oleh MAS dan dicetak dengan informasi pribadi korban.

 

Kepolisian Singapura mendesak masyarakat untuk mengadopsi tindakan pencegahan berikut:

  • Pikirkan dua kali sebelum menjawab panggilan dengan awalan "+", yang berarti panggilan tersebut dari luar negeri.
  • Jangan memercayai seseorang hanya karena mereka memiliki informasi pribadi Anda, seperti nama atau nomor identitas Anda.
  • Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau mentransfer uang dengan orang asing.
  • Hindari berbagi layar Anda selama transaksi perbankan karena penipu dapat menggunakannya untuk mencuri informasi sensitif Anda.
  • Ketahuilah bahwa pesan resmi pemerintah di Singapura hanya akan datang dari ID pengirim SMS "gov.sg".
  • Harap dicatat bahwa petugas MAS tidak mengenakan seragam dan tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan. Segala ancaman penangkapan melalui WhatsApp dari yang mengaku sebagai “petugas MAS” berseragam harus dianggap sebagai penipuan dan harus diabaikan.

Bagikan

Memuat...