Pusat Anti-Penipuan (ASC) Kepolisian Singapura (SPF), bekerja sama dengan Pusat Koordinasi Anti-Penipuan (ADCC) Kepolisian Hong Kong (HKPF), telah berhasil melacak dan menyita lebih dari US$499.000 (S$670.000) yang hilang dalam penipuan peniruan bisnis canggih yang melibatkan deepfake.
Korban adalah direktur keuangan sebuah perusahaan multinasional. Pada tanggal 24 Maret 2025, seorang penipu yang berpura-pura menjadi kepala keuangan perusahaan menghubunginya melalui WhatsApp. Dia diundang ke konferensi video untuk membahas apa yang disebut restrukturisasi operasi regional perusahaan dan diarahkan untuk menghubungi mitra pengelola sebuah firma hukum. Kemudian, korban menerima telepon dari yang disebut pengacara, yang menekankan pentingnya proyek tersebut, mendesak kerahasiaan, dan memintanya untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan.
Pada tanggal 25 Maret, korban diberitahu bahwa konferensi video akan dijadwalkan ulang pada hari yang sama. Dia berpartisipasi dalam panggilan Zoom di mana CEO dan eksekutif lain yang muncul dalam panggilan tersebut ditiru menggunakan teknologi deepfake. Setelah pertemuan ini dan korespondensi lebih lanjut dengan pengacara palsu tersebut, ia diperintahkan untuk mentransfer lebih dari $499.000 dari rekening bank HSBC perusahaan ke rekening bank lokal perusahaan lainnya, yang diselesaikannya pada tanggal 26 Maret.
Tanpa sepengetahuan korban, rekening penerima adalah rekening pengangkut uang yang dikendalikan oleh penipu. Lebih dari $494.000 ditransfer ke rekening bank di Hong Kong. Penipuan ini tidak terungkap hingga tanggal 27 Maret, ketika para penipu meminta tambahan US$1,4 juta (S$1,88 juta). Korban segera melaporkan kasus tersebut ke HSBC, yang kemudian menginformasikannya kepada ASC.
Berdasarkan informasi intelijen yang diberikan HSBC, ASC menentukan tujuan hasil penipuan dan meminta bantuan dari ADCC. Pada tanggal 28 Maret 2025, ADCC berhasil menyita semua dana yang ditransfer ke rekening bank Hong Kong. ASC juga menyita sisa US$5.000 (S$7.000) di rekening pengangkut uang lokal.
Pihak berwenang melanjutkan penyelidikan mereka atas kasus ini.
Kepolisian Singapura menyarankan bisnis untuk mengadopsi tindakan pencegahan berikut: