Bank Sentral Zimbabwe mengatakan pada hari Jumat (5 April) bahwa negara itu mengganti mata uang lokalnya yang runtuh dengan yang baru yang didukung oleh emas dan mata uang asing setelah berbulan-bulan pertimbangan reformasi moneter antara bank sentral negara itu dan kementerian keuangan.
Gubernur bank sentral Zimbabwe, John Mushayavanhu, mengatakan mata uang baru, yang dikenal sebagai Zimbabwe Gold (ZiG), akan beredar bersama mata uang asing.
ZiG akan diluncurkan secara resmi pada 8 April.
Pada 2019, Zimbabwe menerbitkan kembali mata uang nasionalnya lagi, tetapi masih berjuang untuk memenangkan kepercayaan publik. Sejauh tahun ini, dolar Zimbabwe telah jatuh lebih dari 70% terhadap dolar AS. Menurut statistik, 80% transaksi lokal dilakukan dalam mata uang asing.
Bank sentral negara itu mengatakan sedang "mengkalibrasi ulang" suku bunga utama. Nilai tukar untuk mata uang baru adalah 13, 56 Zimbabwe Gold terhadap dolar.
Reserve Bank of Zimbabwe mengatakan melalui pengumuman kebijakan moneter bahwa nilai tukar aktual mata uang baru ditentukan oleh penutupan nilai tukar antar bank pada 5 April dan harga tetap emas PM London pada 4 April.
Mushayawanhu mengatakan kepada wartawan bahwa langkah-langkah itu akan berdampak pada inflasi.
Tingkat inflasi negara saat ini mencapai 55,3 persen.
Pengumuman kebijakan moneter meminta bank untuk segera menukar dolar Zimbabwe ke ZiG, sementara masyarakat umum memiliki 21 hari untuk menukar uang kertas dan koin lama dengan yang baru.
Selain itu, Bank Sentral Zimbabwe mengatakan aset cadangan negara itu mengandung $ 100 juta dalam bentuk tunai dan $ 185 juta emas.