Seorang auditor perusahaan berusia 43 tahun di Malaysia menemukan skema investasi palsu di WhatsApp dan kehilangan 1,29 juta ringgit selama proses "investasi".
Pada 16 Juli tahun lalu, korban bergabung dengan grup chat investasi WhatsApp bernama "C Baird VIP". Dia tertarik dengan janji keuntungan dalam grup tersebut dan awalnya menginvestasikan 50.000 ringgit dalam paket dasar. Dia menerima 49.000 ringgit sebagai imbalan pokok dan keuntungan, sebuah taktik yang digunakan para penipu untuk membangun kepercayaan dan mendorong investasi lebih lanjut.
Antara 16 Januari dan 25 Maret, auditor melakukan 26 transaksi ke lima rekening bank yang berbeda, secara kumulatif berjumlah RM1,29 juta. Kecurigaannya muncul ketika dia diminta untuk melakukan pembayaran tambahan, diduga untuk biaya penarikan, untuk mengakses keuntungan yang diklaim sebesar RM3,1 juta.
Korban mengandalkan tabungannya dari gadai perhiasan dan meminjam dana dari teman-temannya untuk terlibat dalam skema tersebut, yang akhirnya terungkap sebagai kasus klasik penipuan investasi.
Selalu berhati-hati dan skeptisisme ketika didekati dengan peluang investasi, terutama yang menjanjikan pengembalian selangit dengan risiko minimal dan dipromosikan melalui media sosial atau aplikasi perpesanan.