Gempa Bumi Berkekuatan 7,3 di Vanuatu Menimbulkan Kekhawatiran tentang Operasi Broker Forex Lokal

Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada hari Selasa, merenggut nyawa sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya di negara yang terdiri dari 80 pulau dengan populasi sekitar 330.000 orang.

Gempa bumi berdampak parah pada infrastruktur telekomunikasi dan listrik yang penting di negara itu, berpotensi mengganggu operasi berbagai penyedia layanan keuangan, termasuk broker FX dan CFD.

Beberapa bangunan komersial di kawasan bisnis Port Vila mengalami kerusakan struktural yang signifikan, yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan pemadaman komunikasi. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kelangsungan bisnis lembaga keuangan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 600 broker beroperasi di Vanuatu, memanfaatkan pendekatan regulasi negara yang relatif longgar. Namun, perubahan regulasi selama setahun terakhir telah mengurangi jumlahnya menjadi sekitar 80, termasuk beberapa merek FX/CFD terbesar seperti Axi, TMGM, CFI, Exness, dan Deriv.

Komisi Jasa Keuangan Vanuatu (VFSC) sekarang mengharuskan broker untuk memiliki kehadiran lokal di luar kotak PO, dan regulator sedang bersiap untuk memperkenalkan peraturan cryptocurrency.

Dampak gempa bumi pada penyedia layanan keuangan lokal masih harus dinilai sepenuhnya, tetapi gangguan pada infrastruktur dapat menimbulkan tantangan yang signifikan bagi broker dan klien mereka.