Dalam kasus penipuan investasi media sosial baru-baru ini, seorang pilot Malaysia berusia 50 tahun kehilangan lebih dari RM1,36 juta setelah menjadi korban skema investasi yang tidak ada yang dipromosikan melalui Instagram. Korban mulai berpartisipasi dalam skema tersebut pada Oktober 2024 dan dijanjikan pengembalian tinggi dan berbagai manfaat.
Penipu mengarahkan korban ke situs web aplikasi "UVKXE" dan memberikan instruksi tentang cara menggunakan platform tersebut. Meskipun tidak ada keuntungan spesifik yang dijanjikan, korban yang mencari keuntungan cepat didorong untuk berinvestasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan keuntungan dan keuntungan yang tinggi.
Selama tiga bulan, dari Oktober hingga Desember 2024, korban mentransfer RM1.366.885 melalui 34 transaksi ke 10 rekening berbeda yang disediakan oleh scammer. Meskipun investasi besar, korban hanya menerima satu pembayaran sebesar RM4.300.
Korban diinstruksikan untuk menarik uang dengan mengklik ikon "Tarik" di aplikasi, dan dana akan tersedia dalam waktu 24 jam. Namun, meski korban menekan ikon tersebut, tidak ada dana yang masuk ke rekeningnya. Korban menyadari dirinya telah ditipu dan melaporkan kejahatan tersebut ke polisi.
Pihak berwenang Malaysia mendesak masyarakat untuk berhati-hati dengan tawaran investasi di platform media sosial, terutama yang menjanjikan pengembalian yang tidak realistis. Mereka menyarankan untuk tidak menggunakan aplikasi keuangan atau investasi yang tidak disetujui oleh Bank Negara Malaysia atau Komisi Sekuritas Malaysia.